Tertarik Jadi Guru? Niatnya Harus Murni

Selain kualifikasi, profesi guru juga memerlukan niat dan tekad yang kuat. Karena itu, perlu pemurnian niat ketika seseorang memutuskan menjadi guru. 
Hal ini disampaikan Pembina Sekolah Kolase Kanisius E Baskoro Poedjinoegroho, dalam pertemuan dengan para praktisi pendidikan di Tanoto Foundation, Jakarta, Rabu (29/9/2010). Pertemuan ini merupakan kelanjutan pertemuan awal pada Agutus lalu.
Selain pemurnian niat sebagai guru, setidaknya ada dua hal terkait masalah guru yang perlu menjadi perhatian. Pertama, pemberdayaan guru di luar profesi, yakni dari perspektif posisi tawar mereka ketika menghadapi pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
Masalah kedua adalah pemberdayaan guru dari aspek profesionalitas. "Aspek profesionalitas ini dilihat dari empat kompetensi guru yakni kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional," papar Direktur Institute for Education Reform (IER) Utomo Dananjaya. 

Pria yang akrab disapa Mas Tom ini juga menekankan perlunya pembenahan dalam praktik pendidikan keguruan.
"Praktik pendidikan harus benar-benar berpraktik. Bisa dirancang seperti koas dalam pendidikan kedokteran. Jangan sekadar praktik empat bulan selama empat tahun masa kuliah pendidikan," tandasnya. 
Para praktisi pendidikan tersebut berkumpul mencari solusi atas berbagai masalah pendidikan. Forum ini diprakarsai Tanoto Foundation bersama Yayasan Paras.
Rangkaian kegiatan yang dinamakan Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan (Pelita Pendidikan) ini akan berlangsung selama satu tahun, mencakup diskusi pra seminar, seminar, diskusi kelompok terfokus (focus group discussion), dan konferensi.(rhs)

Sudah Baca Artikel Dibawah ini?

--------------------------------------------------------------------------------

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger